Ketahui Gejala dan Penyebab Kanker Pankreas
Pernahkah Anda mendengar apa itu kanker pankreas? Ya, kanker pankreas adalah suatu kondisi berupa tumbuhnya sel tidak normal pada organ tubuh pankreas.
Selayaknya jenis kanker lainnya, penyakit ini adalah kondisi medis yang tidak dapat disepelekan. Sebab, kanker ini jarang terdeteksi pada tahap awal saat masih dapat disembuhkan.
​
Pankreas merupakan organ tubuh yang terletak di bagian belakang sisi kanan atas dari perut. Peran dari pankreas yaitu untuk mengeluarkan hormon dan enzim pada tubuh, seperti hormon insulin yang sangat erat kaitannya dengan kadar gula darah dalam tubuh manusia. Karena itulah, masalah yang terjadi pada pankreas, seperti kanker pankreas, penting untuk dikenali sebagai bentuk waspada.
Ditambah lagi, Hari Kanker Pankreas Sedunia yang jatuh pada tanggal 17 November tentu membuat banyak orang semakin menyadari akan bahayanya penyakit tersebut.
​
Gejala Kanker Pankreas
Tanda atau gejala dari kanker pankreas kerap tidak muncul sampai penyakitnya sudah masuk stadium atau tahap lanjutan. Ketika kanker sudah berkembang lebih parah, berikut adalah gejala yang mungkin muncul:
-
Diare
-
Sembelit
-
Feses berwarna pucat
-
Perut kembung
-
Hilang nafsu makan
-
Penurunan berat badan tanpa sebab
-
Tubuh mudah lemah
-
Gatal pada kulit
-
Demam dan menggigil
-
Terjadi penggumpalan darah
-
Urine berwarna gelap
Selain itu, kondisi ini juga dapat memicu munculnya masalah kesehatan lain, seperti diabetes dan depresi. Meski begitu, penyakit tersebut sering tidak disadari menjadi beberapa bagian dari gejala kanker pankreas.
​
Penyebab Kanker Pankreas
Secara umum, penyebab kanker pankreas adalah adanya mutasi gen yang terjadi pada sel-sel di dalam organ pankreas. Namun, yang membuat sel-sel tersebut bermutasi belum diketahui secara pasti.
Berikut beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya kanker pankreas:
-
Obesitas
-
Berumur 55 tahun ke atas
-
Bergolongan darah A, B, atau AB
-
Memiliki riwayat keluarga kandung yang menderita penyakit kanker
-
Menderita penyakit diabetes, radang pankreas (pankreatitis kronik), periodontitis, batu empedu, hepatitis B dan C, sirosis hati, serta infeksi bakteri Helicobacter pylori
-
Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi minuman alkohol berlebihan, dan lain sebagainya
​
Cara Mengetahui atau Mendiagnosis Kanker Pankreas
Guna mendapatkan diagnosis yang akurat dan tepat, dokter akan menanyakan semua riwayat penyakit dan gejala yang dirasakan serta kebiasaan gaya hidup pengidap. Selanjutnya, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik, seperti melihat ada atau tidaknya tanda penyakit kuning dan mendeteksi adanya benjolan pada perut.
Setelah itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
-
Tes darah guna mendeteksi kadar protein CA19-9 dan mengukur kadar hormon insulin, glukagon, serta somatostatin yang berkaitan dengan sel kanker pankreas.
-
Pemindaian dengan CT scan, PET scan, atau MRI, guna mengetahui kondisi pankreas dan organ lain di dalam tubuh.
-
Octreotide scan atau octreoscan guna mendeteksi kanker pankreas yang berasal dari sel endokrin.
-
Endoscopic ultrasound (EUS) guna mengetahui kondisi pankreas dari dalam perut melalui endoskopi dan USG.
-
Pemeriksaan Endoscopic retrograde cholangiopancreatography atau ERCP yaitu jenis pemeriksaan endoskopi yang dibantu dengan Rontgen guna mengetahui kondisi saluran empedu dan pankreas.
-
Pengambilan sampel dari jaringan atau biopsi yang dicurigai sebagai kanker pankreas untuk diteliti lebih lanjut menggunakan mikroskop.
Setelah pengidap didiagnosis mengidap kanker pankreas, dokter selanjutnya menentukan tingkat keparahan atau stadium kanker pankreas. Penentuan ini membantu dokter menentukan metode pengobatan yang tepat.
​
Pencegahan Kanker Pankreas
Belum diketahui pasti bagaimana cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit kanker pankreas. Meski demikian, risiko terserang kanker ini dapat dikurangi dengan melakukan beberapa hal berikut :
-
Tidak merokok
-
Menjaga berat badan tetap ideal
-
Menerapkan pola makanan dengan gizi seimbang
-
Tidak Mengkonsumsi minuman beralkohol
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter di Lab Klinik Budi Sehat apabila mengalami gejala di atas, terlebih apabila kamu termasuk dalam kategori orang yang lebih berisiko. Beritahukan pada dokter tentang riwayat kesehatan diri dan keluarga, sehingga kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat.